Fungsi Tanda Pisah “—" (Tanda Minus Panjang)

Tanya: 

Izin bertanya Pak, sekarang ada stigma penggunaan tanda “—" yang identik dengan hasil dari parafrasa chatGPT, walaupun tulisan saya ini bukan hasil dari chatGPT. Terkait ini apakah ada pertimbangan tertentu atau perlu diubah kalimatnya atau bagaimana?

Jawab:

Terlepas dari soal menggunakan AI atau tidak, menurut saya jauh sebelum ada chatGPT, penggunaan tanda “—" sudah merupakan hal lazim. Tanda itu disebut tanda pisah berupa tanda hubung yang lebih panjang.

"The dash (—), also called the em dash, is the long horizontal bar, much longer than a hyphen. Few keyboards have a dash, but a word processor can usually produce one in one way or another" (Trask, 1997).

Tanda “—" (em dash) berfungsi sebagai pembatas penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat (https://kbbi.web.id/tanda). Sisipan kata atau kalimat tersebut jika dihapus tidak akan mempengaruhi bangunan (struktur) kalimat.

Silakan buka KBBI web https://kbbi.web.id/tanda 



Contoh penggunaan:

Pak Ahmad —Kepala Bagian kami— bulan depan akan purna tugas.

Contoh kalimat lain (Trask, 1997):

  • An honest politician —if such a creature exists— would never agree to such a plan.
  • The destruction of Guernica —and there is no doubt that the destruction was deliberate— horrified the world.
  • When the Europeans settled in Tasmania, they inflicted genocide — there is no other word for it — upon the indigenous population, who were wiped out in thirty years.

Terkait penggunaan AI, bukan seberapa besar angka deteksi-nya oleh Turnitin, tetapi keterbukaan tentang penggunaan AI Tools baik oleh Editor/Reviewer dan Author.
  • Pihak Jurnal/Editor perlu membuat rumusan dan mencantumkan  AI Tool Usage Policy, yang berisi batasan-batasan mana hal yang diperbolehkan yang tidak dibolehkan dalam penggunaan AI. Policy itu menyangkut: 1) Author, tentang bagaimana author menggunakan AI dalam penulisan artikel yang disubmit ke jurnal tersebut, 2) Editor, tentang bagaimana editor menggunakan AI untuk melakukan proses edit/copyedit terhadap artikel yang masuk, serta 3) Reviewer, apakah boleh atau tidak menggunakan AI untuk melakukan proses review.
  • Author mencantumkan dalam artikelnya AI Tool Usage Statement.

Terkait kebijakan penggunaan AI, sebagai contoh, dapat Anda baca pada https://www.elsevier.com/about/policies-and-standards/generative-ai-policies-for-journals




Referensi


Semoga bermanfaat.

Posting Komentar

0 Komentar